Monday, March 26, 2018

Jangan meremehkan hal sepele

oleh: Supangat Abdurrafi

"Mah, gunting kuku di mana ?" teriak adik sambil buru-buru mau berangkat sekolah.
Keesokan harinya, "Yah, gunting kuku di mana ?" tanya kakak sebelum tidur.

Pernahkah anda melihat kejadian seperti itu ? Atau yang mirip-mirip seperti itu ?

Saya teringat ketika itu salah satu petinggi di perusahaan join venture yang sangat ternama asal Amerika mengatakan kira-kira begini, "Presdir berprinsip begini; jangankan Rp 10 juta, Rp 10 ribu  pun tidak akan dikeluarkan, kalau tidak perlu. Namun sebaliknya, jangankan Rp 10 juta, Rp 10 miliar pun pasti akan dikeluarkan kalau memang perlu." Jadi yang menjadi ukuran bukanlah besar atau kecilnya uang, melainkan perlu ataukah tidak, untuk dikeluarkan. Di dalam rumah tangga pun tentu itu sangat bagus untuk diterapkan. Artinya tidak boleh ada pengeluaran yang sia-sia. Meskipun hanya Rp 5.000,-, kalau tidak perlu dibelikan barang ya tidak usah dibelikan barang. Lebih baik disumbangkan kepada yang lebih membutuhkan. 

Mengenai contoh kasus di atas, yaitu masalah gunting kuku, sebenarnya solusinya sangat mudah. 
> Tentukan satu tempat khusus, 
> beritahukan kepada semua anggota keluarga, 
> dan tekankan bahwa setiap selesai memakainya harus menyimpannya kembali di tempat yang sama.
Kalau ini diterapkan, saya yakin kejadian seperti contoh di atas tidak akan terjadi. Namun kalau tidak disiplin, maka tentu akan menjadi terpaksa untuk mengeluarkan uang ( yang dianggap kecil itu ) yang sebenarnya tidak perlu dikeluarkan.

Jangan menganggap remeh karena gunting kuku harganya hanya sekitar Rp 5.000. "Ah, cuma Rp 5.000, beli lagi aja."... "Ah, cuma Rp5.000, beli lagi aja."... Kasus gunting kuku di atas hanya salah satu contoh. Kalau hal seperti di atas sering terjadi, saya yakin sebenarnya banyak juga kejadian lain yang hampir serupa. Dan pola yang tidak disiplin serta sering menganggap remeh hal-hal kecil itu sebenarnya bisa menggambarkan pula cara kerja seseorang jika dia bekerja di kantor. Pasti tidak akan jauh berbeda. Dan jangan lupa, kedisiplinan terhadap hal-hal yang dianggap kecil ini pun bisa menggambarkan karakter seseorang dalam menyikapi setiap persoalan. Saya yakin akan hal itu.

Hal seperti itu memang kelihatannya kecil. Namun sering menimbulkan gangguan. Sering menimbulkan suara bising yang tidak perlu. Sering menyebabkan terbuangnya waktu yang sebenarnya bisa dipergunakan untuk hal-hal yang lebih penting. Dan sangat mungkin pula menimbulkan keributan. Apalagi kalau dibutuhkan di saat-saat yang waktunya sempit, misalnya saat anak mau berangkat sekolah. 

Oleh karena itu, marilah kita biasakan untuk tidak meremehkan hal-hal kecil atau yang dianggap sepele.

Semoga bermanfaat.